Minggu, 22 Mei 2011

Pendidikan untuk Kebangkitan

Beberapa waktu kemaren secara serentak semua stasiun Televisi menayangkan sebuah parade pendidikan dan kebangkitan nasional yang udah jarang banget kita jumpai di layar kaca yang biasanya kebanyakan menayangkan acara2 entertainment. Di dunia maya atau yang kita kenal dengan istilah “internet” juga sudah banyak yang angkat bicara perihal dua point hari nasional ini yang tepat diperingati pada bulan yang sama entah melalui blog, jejaring sosial kayak facebook dan twitter ataupun link2 lainnya. Hal ini sudah cukup meyakinkan bahwa kita semua sebagian besar warga Indonesia secara sadar meyakini pentingnya kedua hari tersebut yakni : hari pendidikan nasional dan hari kebangkitan nasional. Kedua hari ini bisa di mix untuk memberikan sebuah analisis nasional yang akan sangat berguna bagi kita semua, dimana pendidikan dalam skala nasional harus terus dioptimalkan guna memajukan bangsa Indonesia.
Ok.. sekarang kita bahas 1 satu persatu..
 Pendidikan Nasional
Kita semua udah pada tahu kan kapan hari pendidikan nasional itu diperingati setiap tahunnya?? Hm.. sejarahnya hari pendidikan nasional itu udah pada kalian dapet di bangku sekolah dulu kan>?! Oke… well untuk mengembalikan semua ingatan kalian tentang hal ini saya akan sedikit mengulas hal ini. Walaupun kita berada pada jurusan fisika yang backgroundnnya ilmu eksakta dan gag ada mata kuliah yang namanya “sejarah” kita kudhu tahu tentang sejarah pendidikan nasioanl ini..oke oke… gag usah banyak capa2… cerita sejarahpun dimulai…
Eits… jangan pada tidur yha klo pas ngebacanya 
Hari pendidikan nasional itu diperingati setiap tanggal 2 mei yang diambil dari hari lahirnya bapak pendidikan nasional yaitu Kihajar Dewantara (Yogyakarta, 2 Mei 1899). Kihajar Dewantara merupakan seorang pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia pada zaman penjajahan Belanda. Lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, beliau mendirikan perguruan Taman Siswa yang memberikan kesempatan bagi para pribumi untuk bisa memperoleh pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Nama beliau diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Selain itu, sampai saat ini perguruan Taman Siswa yang beliau dirikan masih ada dan telah memiliki sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi dan wajahnya bisa dilihat pada uang kertas pecahan Rp20.000. Ajaran kepemimpinan Ki Hadjar Dewantoro yang sangat poluler di kalangan masyarakat yakni Ing Ngarso Sun Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karso, Tut Wuri Handayani yang pada intinya menyatakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketiga sifat tersebut agar dapat menjadi panutan bagi bawahan atau anak buahnya.Hm,, bagi yang bukan orang jawa bakal bingung dengan arti dari kata tersebut,, oke dibawah ini saya akan jelaskan so don’t worry 
 Ing Ngarso Sun Tulodo
Ing ngarso berarti didepan / dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya.
 Ing Madyo Mbangun Karso
Ing Madyo berarti di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seorang peminpin ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat kerja anggota bawahanya. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih kodusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja.
 Tut Wuri Handayani
Saya yakin dan percaya kalo kata ini tidaklah asing bagi kita akan tetapi saya masih belum yakin apakah kalian semua mengatahui makna dari kata tersebut. Well,, mungkin ajah kalian pura2 lupa tau emank bener2 kagag tahu maknanya, sekali lagi disini saya akan mengutarakan maknanya sejelas2nya supaya wajah kalian itu tidakk menampakkan kebingungan,, Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh bawahan, karena paling tidak hal ini dapat menumbuhkan motivasi dan semangat kerja.
Hm,, Hal ini juga berlaku buat birokrasi dan organisasi di Fisika juga lho >>>





Pendidikan Kihajar Dewantara sangat mengedepankan ‘Humanisasi’ tetapi selama 32 tahun sejak orde baru kita telah mempraktekkan satu konsep pendidikan yang bermuara pada ‘dehumanisasi’. Inilah kenyataan paling pahit dalam negara yang mengagungkan hak asasi dan kemanusiaan yang adil dan beradap. Kenyataan 32 tahun bukan suatu keharusan sejarah, karenanya melalui kekuatan ‘moral’ kaum tertindas mempelopori gerakan anti dehumanisasi . Sistem pendidikan yang telah direkayasa telah menyebabkan terjadinya dehumanisasi yang oleh Freire disebut sebagai pendidikan gaya ‘bank’ (Banking Concept Of Education). Konsep pendidikan gaya ini mengkondisikan guru untuk memberikan pelajaran pada muridnya sebagai upaya melipatgandakan hasil (dengan menjadi robot-robot intelektual) bagi kepentingan penguasa. Pendidikan semacam ini menimbulkan kecintaan pada sesuatu yang tidak jelas, maka terjadilah banyak generasi yang ‘bingung’ dan lari pada kenyataan hidup yang tidak bermoral. Output dari pendidikan kita selama 32 tahun paling jauh hanya akan merubah penafsiran seseorang terhadap situasi yang dihadapinya, tetapi tidak mampu mengubah realitas dirinya sendiri. Pendidikan gaya ‘bank’ hanya menghasilkan manusia Indonesia (generasi intelek) yang menjadi penonton dan peniru, sehingga mudah dipahami mengapa suatu hasil usaha atau bahkan revolusi yang pernah dialaminya dalam sejarah kebangsaan Indonesia, pada akhirnya hanyalah menggantikan simbol-simbol dan mitos-mitos yang lama dengan simbol-simbol atau mitos yang baru yang sebenarnya sama saja, bahkan terkadang jauh lebih buruk.
Dalam gerakan humanisasi melihat bahwa jika kenyataan menyimpang dari keharusan, maka menjadi tugas manusia untuk merubahnya sesuai dengan apa yang seharusnya. Inilah fitra manusia sejati yang kini tengah dipelopori ‘pahlawan tanpa jasa. Fitrah manusia sejati dalam proses pendidikan adalah menajdi pelaku atau subjek pembangunan bukan penderita atau objek pembangunan. Panggilan gerakan humanisasi sebagai keharusan dari pendidikan yang diperolehnya adalah menjadi pelaku yang sadar yang bertindak mengatasi serta menyadari realitas yang terjadi kepada keharusan sejarah. Gerakan humanisasi akan melahirkan ‘pengajaran biofili’ yakni pengajaran yang mengalirkan udara kecintaan pada segala yang memiliki kehidupan. Teknik Biofili adalah teknik mengajar yang bersumber dari kekuatan cahaya hati seorang guru, yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran.

 Kebangkitan Nasional
Setelah membahas masalah pendiddikan nasional akankah kalian teringat tentang kebangkitan nasional yang jatuh pada tanggal 20 mei? Coba kalian tanyakan pada benak kalian masing-masing. Makna kebangkitan sebenarnya itu gimana sech?? Walapun diantara kalian mempunyai pendapat yang berbeda saya yakin kita bisa membuat satu suara untuk memberi makna dari istilah kebangkitan. Kebangkitan merupakan suatu proses pembenahan diri untuk menjadi lebih baik dan memberikan hasil yang terbaik pula. Masih ingatkah dengan sosok “Boedi Oetomo” yang merupakan nama organisasi pada era 1908-an ?. hm,, baik, sekarang kita bisa membuat hubungan antara kebangkitan nasional dengan pendidikan nasional. Pendidikan nasional harus lebih dioptimalkan lagi dari masyarakat desa sampai dengan masyrakat kota. Sesuai dengan undang-undang dasar bahwa setiap anggota masyarakat berhak mendapat pendidikan dan pengajaran. Kita dapat melihat sendiri fakta yang terjadi pada masyarakat sekarang ini. Pemerintah telah menggunakan berbagai cara dan berbagai program guna mencapai target merendahkan angka buta huruf di Indonesia. Kita sebagai seorang mahasiswa yang merupakan penerus bagi perjuangan bangsa ini diharapkan bisa meminimalisir kesalahan dalam memajukan bangsa Indonesia dalam era globalisasi seperti ini dimana dunia teknologi berkembang pesat dan semakin mandominasi dalam setiap kehidupan didunia. Mahasiswa jurusan fisika merupakan salah satu tonggak dalam sektor pembangunan di Indonesia. Dengan latarbelakang eksplorasi fisika melalui riset dasar, terapan, dan pengembangan diharapkan lulusan Fisika ini memberikan sumbangsi besar terhadap perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia.
At last ::
Selamat Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitan Nasional

3 komentar:

  1. dunia pendidikan sekarang ini memang membingungkan ...

    BalasHapus
  2. tapii tetap mberusaha untuk memberikan yang terbaik buat putra dan putri bnagsa ini. semoga pendidikan Indonesia lebih maju dan yang paling penting bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

    BalasHapus